Monday, November 3, 2008

Daun Terakhir yang Tak Pernah Gugur


Di sebuah kawasan di Washington DC. tinggalah sekelompok pelukis. Tetapi mayoritas diantara pelukis terssebut miskin. Diantara mereka juga tinggal seorang wanita yang mengidap penyakit kanker paru-paru.


Dokter menganjurkan wanita tersebut menumbuhkan semangat hidup dari dalam dirinya sendiri supaya dapat segera pulih kesehatannya. Tetapi wanita itu tidak mengikuti anjuran dokter. Ia justru terus menerus memikirkan sakit yang ia derita, sehingga selalu merasa letih, lesu dan sakit. Ia mengatakan akan segera menjemput ajal bila daun-daun di pohon depan rumahnya semuanya gugur.


Sedangkan salah seorang dari para pelukis miskin tersebut bertekad untuk memberikan hadiah istimewa untuk wanita sakit itu. Ditengah keterbatasan dana pelukis itu tak pernah menyerah mencari ide untuk berkarya. Ia yakin berhasil menemukan ide cemerlang untuk sebuah karya yang luar biasa di sepanjang hidupnya.


Beberapa hari kemudian, wilayah tersebut didera angin yang sangat kencang. Semua pohon tak ada yang luput dari terjangan angin. Hampir seluruh pohon seketika daunnya berguguran. Kejadian angin kencang beberapa bulan yang lalu ternyata benear-benar menjadi inspirasi bagi pelukis tersebut untuk menciptakan karya paling luar biasa di sepanjang hidupnya.


Diam-diam pelukis itu berusaha melukis fenomena alam itu pada sebuah sisi tembok yang berhadapan dengan salah satu jendela rumah wanita yang sedang sakit itu. Lukisannya benar-benar indah bahkan hampir menyerupai wujud asli sebuah pohon yang semua daunnya berguguran karena sedang didera angin dan hanya menyisahkan setangkai daun. Ketika membuka jendela, wanita itu terperanjat dan mengira apa yang terlukis di tembok sama dengan fenomena yang sesungguhnya.


Lukisan tersebut ternyata mampu menggugah wanita itu untuk berjuang melawan penyakitnya. Ia begitu bersemangat dan berusaha mencari berbagai bentuk pengobatan agar dapat hidup lebih lama. Lambat laun kondisi kesehatannya membaik, sampai suatu ketika ia dinyatakan sembuh total.

Renungan :
Pada kenyataaannya seringkali kita sendiri mencoba menggambarkan sebuah keinginan, impian, dan harapan di benak kita, tetapi pada saat yang bersamaan muncul perasaan takut dan keraguan apakah mungkin dapat mewujudkannya? Seringkali kita menginginkan sesuatu, tetapi kita sendiri takut untuk mendapatkannya. Kita menginginkan kehidupan yang berbeda, tetapi di sisi lain kita takut untuk berubah.Ironis sekali jika kita sama sekali tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya ketakutan dan keraguan itu bersembunyi di dalam pikiran kita.

No comments: